Bintang Laut

Tuhan, buatlah aku berbeda -
supaya aku dapat membuat perbedaan.
Jim Henshall

Bintang Laut

Suatu ketika, hiduplah seorang bijak yang biasa pergi ke laut
untuk menulis.
Pada suatu hari ia berjalan menyusuri pantai. Di kejauhan ia melihat suatu bentuk seperti manusia yang bergerak-gerak seperti menari. Orang bijak itu tersenyum membayangkan ada orang yang mau menari di siang terik seperti itu. Maka, dipercepatnya langkahnya untuk melihat dari dekat.
Ketika semakin dekat, tahulah ia bahwa bentuk yang ia lihat tadi adalah seorang anak muda dan anak muda itu tidak sedang menari, melainkan membungkuk, mengambil sesuatu dari pantai dan dengan hati-hati melemparkannya ke dalam lautan.


Berserulah orang bijak itu, “Selamat pagi! Sedang apakah kamu?”
Anak muda itu berhenti, mendongakkan kepalanya dan menjawab, "Sedang melemparkan bintang laut ke dalam lautan.”


"Kalau boleh aku bertanya, mengapakah kamu melemparkan bintang laut ke dalam lautan?”

"Matahari bersinar terik dan air laut sedang surut. Jika aku tidak melemparkannya ke dalam lautan, mereka akan mati.”

"Tetapi anak muda, tidak tahukah kamu bahwa pantai ini panjangnya berkilo-kilo dengan puluhan ribu bintang laut di atasnya.
Usahamu itu sia-sia belaka, tidak akan ada bedanya!”


Anak muda itu mendengarkan dengan sopan. Kemudian ia membungkuk, mengambil bintang laut lagi dan melemparkannya ke dalam lautan, serta berkata, "Ada bedanya bagi bintang laut yang itu."

Ada sesuatu yang khusus dan spesial dalam diri kita masing-masing, dan tugas kitalah untuk menemukan bintang laut kita itu.

Kamu telah dikaruniai kemampuan untuk membuat dunia ini berbeda dan jika kamu memenuhi panggilan hatimu itu - dunia ini sungguh akan di penuhi dengan berkat!



sumber : The Star Thrower by Loren Eiseley; www.whoohoo.net
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

Senyum Untukmu

Senyum Untukmu

Tahukah kamu bahwa senyum itu menular?
Menerimanya seperti terjangkit flu.

Hari ini seseorang tersenyum padaku,
dan aku balas tersenyum juga.

Di pojok ruangan seseorang melihatku tersenyum
dan ia mulai tersenyum pula.

Aku jadi sadar bahwa senyum dapat ditularkan…

Lalu aku memikirkan dan mengukur senyumku.
Senyum yang unik, seperti senyumku,
dapat menyebar ke seluruh dunia.

Jadi, kalau kamu merasa ingin tersenyum,
janganlah berusaha menghentikannya.

Marilah kita mulai menyebarkan wabah senyum sekarang juga,
hingga mempengaruhi seluruh dunia!

Tetaplah tersenyum dan kirimkan artikel ini pada para teman dan sahabatmu.

Lagi pula, bukankah setiap orang membutuhkan senyum?!!!

source: http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id416.htm